1 Mei 2013

Ini tanggal satu. Lalu kenapa ? Tak ada yang istimewa.. Yang ku ingat hanya bagaimana kabar ayahku disana yang sedang menjaga keamanan ketika para buruh ingin mendobrak pintu Istana Negara.

Ku buka layar handphone agar bisa ku lihat wajah seseorang yang begitu bahagia ada disamping pacar barunya. Hahaha. Wallpaper yang bagus untuk membuatku terlalu merindukan dia. Sudahlah, dia akan jadi seorang pastor yang hebat. Selalu ku doakan sepanjang malam agar hal itu terwujud.
Seperti biasa, tak ada satupun pesan masuk seseorang yang mungkin merindukanku, ataupun hanya untuk sekedar menanyakan sesuatu. Kini ku tatap layar komputer. Tak ada yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Iseng ku buka koleksi foto di facebook seseorang yang ahkir-ahkir ini selalu berdiam di otak ku. Siapa tahu bisa ku lihat senyum nya. Sayang.. yang ada hanya foto-foto masa kecilmu, tanpa 'jambul pattinson'mu. Tak begitu penting untuk ku.

09.30
Tiba-tiba ku ingat, aku harus segera menepati janji ku. Tak begitu penting, namun mungkin akan menjadi sangat penting. Segera kutukar pakaianku dengan seragam hari rabu. Ku pakai jaket lalu ku ambil kunci motorku dan segera melaju.
Menyebalkan. Apa yang kau lakukan sehingga otakku terus memaksa untuk selalu mengingatmu? Membuyarkan konsentrasiku pada aspal abu-abu.

10.00
Sampai tujuan, ku parkir motor dan bergegas menuju kantin untuk memesan sesuatu yang bisa menghilangkan rasa hausku. Ku cek kembali handphoneku, seperti biasa -tidak ada pesan baru-. Okeoke, pasti semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ini terlalu lama untuk bosan, dan terlalu bosan untuk menunggu. Aku benci menunggu. Membosankan. Begitu juga menunggu agar kamu peka pada perasaanku. Membosankan. HAHAHAHA. Lupakan tak begitu penting. Bicara soal kamu, hay 'jambul pattinson', Tujuanku kesini ada tiga hal. Pertama, menepati janjiku. Kedua, menjemput adikku. Ketiga, melenyapkan rasa rinduku. Ku pikir, dengan melihat sedikit senyummu, rasa rindu yang menggelitik ini akan sedikit berkurang. Ku pandangi lantai 2 sekolah yang bisa terlihat jelas dari kantin. Sebelah kiri kelasmu, sebelah kanan kelasku. Disitulah biasanya aku berdiri, menunggu kamu muncul dengan wajah tampan semi pattinson itu. Sekarang tak bisa lagi kulakukan hal itu, bila tanpa ada alasan yang jelas.

10.30
Aku masih menunggu mu dalam diam, dan dalam percakapan membosankan. Berharap kamu muncul dengan gaya khas mu, 'jambul pattinson'. Jujur saja, aku merindukan saat kamu sedang membenarkan rambut mu. Mempesona. HAHAHA. Lupakan. Kau pasti tak akan mau tau..

13.00
Aku bosan. Keheningan ini bisa membunuhku perlahan. Lebih baik aku menunggu di parkiran saja.
Yang aku tahu, kamu dan kelompokmu selalu keluar paling ahkir dari anak-anak yang lain. Segera aku make a wish semoga adikku juga keluar lebih lama, otomatis aku bisa lihat senyummu.
Jauh dari yang diharapkan. Mungkin doa ku belum terkirim. Adikku muncul dari pagar hijau dengan jaket coklat yang dipinjamnya dari ibuku.

Hari ini menyebalkan. Aku menunggu ber jam-jam, hanya untuk melihat seseorang yang tak ku kenal siapa dia! Aku tahu ini kebodohanku. Tak akan ku ulang lain waktu.
Tapi mungkin akan ku lakukan lagi tanpa sadar. Ya.. kau tahu, jika sedang jatuh cinta, seseorang bisa melupakan segalanya.

-Agustina Yulisa-