Masih ada Dia di Hatimu
Kamu tiba-tiba datang tanpa seizinku, tanpa permisi terlebih dahulu. Kamu datang begitu saja mengisi hari-hariku. Kamu datang saat aku mulai menyerah dan tak ingin lagi percaya akan cinta. Kamu dewasa, dan sangat berbanding terbalik dengan aku yang cengeng dan kekanak-kanakan. Entahlah, semakin hari aku mengenalmu, semakin nyaman pula aku di dekatmu. Perhatian kecilmu, celotehmu, sikap dewasamu membuat aku semakin percaya bahwa rasa ini memang hadir karena kamu. Namun keyakinanku menipis saat aku tahu masih ada dia disana, di hatimu. Begitu istimewanyakah dia hingga kamu masih saja menyimpannya dalam hatimu meskipun sudah lama berpisah? Meskipun berkali kali kamu katakan bahwa hatimu hanya untukku, tapi dari matamu, aku tahu kau masih mengharapnya hadir bersamamu. Meskipun berkali-kali kamu katakan bahwa kamu telah memilihku, namun aku tahu hatimu tak sepenuhnya untukku. Mungkin tak akan pernah seutuhnya, selama dia masih ada disitu, dihatimu. Rasanya sakit. Rasanya pilu ketika