Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Mengapa Kita Berbeda

Gambar
  "Aku teringat perkataan ibumu" "Apa?" "Ya, bahwa masih banyak laki-laki di Gerejamu"  SUNGGUH. Aku benci ketika kau mulai membicarakan hal itu. Aku terdiam menatap langit-langit kamarku. Aku memikirkan betapa aku sangat menyayangimu. Aku sedih saat teringat bahwa aku pergi ke Gereja dan kamu menuju Masjid. Saat aku membuka Alkitab dan kamu membuka Alquran. Saat aku menggenggam Rosario dan kamu menggenggam Tasbih. Saat aku membuat tanda salib dan kamu mengucapkan "Bismillah". Saat aku menyanyikan Pujian dan kamu melanturkan Shalawat. Saat aku mengucapkan "Syalom" dan kamu mengucapkan "Assalamualaikum". Saat aku mengatakan "Puji Tuhan" dan kamu mengatakan "Alhamdulillah". Saat kita harus berjarak karena perbedaan. Saat kita bersama meski ada jurang ditengah kita.   Mengapa? Mengapa Tuhan mempertemukan dan mempersatukan aku dan kamu yang berbeda bila sebenarn

Terimakasih

Selalu bersyukur aku pada sang pemberi kehidupan. Tapi seindah apapun kata dan rasa jika Ia sudah bilang 'Tidak', mau apa? Meski ahkirnya tak di ciptakan untuk bersama, setidaknya Tuhan pernah beri aku kesempatan untuk tertawa bersamamu. Aku sudah tahu sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi bagaimana aku sanggup mencegahnya disaat semua terasa indah? Jadi, Terimakasih banyak atas waktu yang telah kamu beri. Waktu adalah hadiah terbaik. Karena saat kamu memberikan waktumu, kamu memberi bagian dari hidupmu yang tak bisa kau ambil kembali. Detik yang berlalu telah menjadi kenangan, makanya aku tak pernah meremehkan kebersamaan. Karena waktu sudah pernah mengajariku arti sebuah kehilangan dimana aku hanya bisa menyalahkan keadaan. T erimakasih atas banyaknya hadiah terbaik yang kau berikan. T erimakasih telah mengizinkan ku menikmati bagian dari hidupmu. Setelah begitu banyak kau berikan padaku. Bagaimana caraku membalas semua pemberianmu? Aku ingin membahagiakanmu s

Luka

Ketika telah membuka hati, aku harus bersiap kehilangan lagi. Apakah setelah cinta memang harus selalu ada air mata dan luka hati? Bagaimana jika luka adalah sebuah lingkaran. Tidak bermula dan tidak berahkir. Mengelilingi hati dengan jeratan berhiaskan duri. Seperti cincin yang terbuat dari batang bunga mawar. Menusuk dari seluruh sisi. Luka yang tidak mengenal waktu. Luka yang tidak pernah mendengar kata berhenti. Luka yang hanya tahu ia ada untuk melukai. Luka yang tidak bisa disembuhkan. Luka yang tidak mau disembuhkan. Luka yang menolak segala usaha perbaikan. Luka yang menganggap dirinya abadi. Dan memang, ia adalah abadi. Luka yang tidak mengenal kata berpisah. Luka yang selalu bertemu dengan luka yang lain. Luka yang berkoloni. Luka yang berkumpul dan berumah. Luka yang beranak pinak, melahirkan luka-luka kecil yang lain. Luka-luka yang baru. Luka-luka yang gembira. Luka yang bahagia karena menjadi jamak, menjadi banyak. Menjadi lebih berkuasa dan lebih m