Dua Minggu Tanpamu

Pagi tadi, aku terlambat bangun. Mataku sembab karena kurang tidur setelah mengerjakan tugas susulan yang harus segera dikumpulkan. Selama dua hari kemarin aku izin tak mengikuti pelajaran di sekolah, aku mengikuti perkemahan di Buperta Cibubur. Tempat itu juga menyimpan banyak kenangan tentangmu, kak. Mendirikan tenda, memberi materi kepramukaan, melatih petugas api unggun, melantik adik-adik, berjaga malam sampai ketiduran. Dulu semua ku lakukan dengan adanya kehadiranmu, tapi kini, hanya ada aku.

Setelah mengumpulkan tugas-tugas susulanku, aku pamit pulang. Hari ini banyak guru-guru yang tidak masuk mengajar di kelasku, jadi teman-teman memutuskan untuk pulang kerumah sebelum jam sholat jumat. Setelah sampai dirumah, aku menyalakan komputerku, untuk mengisi waktu luang karena aku tak berniat tidur siang. Aku membuka Youtube dan iseng-iseng mengetikan "SPN Singaraja". Disitu muncul video-video kegiatan para siswa polisi yang pendidikan di SPN Singaraja. Meski memang bukan video dari tahun ini, tapi aku membayangkan bahwa kamu ada disitu, sedang mengikuti serangkaian 'penyiksaan' yang membuat tubuhmu makin kurus kering :(

Berkepala plontos sambil membawa tas diatas kepala, masuk ke gerbang SPN sambil berjalan jongkok sampai ke lapangan utama, disitu juga ada beberapa yang kram dan pingsan. Bagaimana dengan kamu? Ah aku yakin kamu baik-baik saja. Kamu bukan orang yang lemah dan gampang sakit seperti orang-orang itu kan, kak.
Lalu ada lagi, setelah upacara pembukaan pendidikan, para siswa lari tanpa mengenakan atasan dan tutup kepala. Setelah lari entah berapa kilometer jauhnya, lalu jalan jongkok, lalu lari lagi, setelah itu masuk ke dalam sungai (yang lebih mirip got) melewati gorong-gorong lalu naik, lari lagi, jalan jongkok lalu masuk ke laut lalu naik dan lari lagi. Dibawah terik matahari, para siswa jalan jongkok, merayap lalu berguling, guling di atas aspal!! Ya Tuhan.. pantas saja mereka menyaring para calon siswa dengan sangat ketat, karena tak mungkin orang-orang berfisik dan bermental lemah sanggup mengikuti kegiatan ini selama 7 bulan lamanya.

Lewat video-video tadi, kini aku paham bagaimana keadaanmu disana, tanpa perlu diberi kabar. Tak seharusnya juga aku cengeng dan kekanak-kanakan hanya karena merindukan kamu. Kamu disana sedang berusaha mati-matian agar bisa menjadi seorang polisi, begitupun aku disini, harus berjuang menyelesaikan sekolahku dan masuk ke spn polwan seperti kamu.