Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Nona Melankolis yang mencintai Tuan Plegmatis

Gambar
" Setelah ada kejadian begini, kenapa baru melankolis sekarang?" Aku sedikit tertawa dalam hati mendengar kamu mengatakannya. Bagaimana bisa seseorang tiba-tiba mempunyai kepribadian melankolis setelah tertimpa musibah atau masalah? Lucu. Biar ku jelaskan, ya, Tuan Plegmatis. Sejak dulu aku adalah melankolis. Sangat jelas terlihat dalam kehidupan sehari-hariku. Seorang melankolis tak mungkin punya banyak teman dan mampu menjadi pusat perhatian. Mereka lebih suka diam dan menyendiri, mengobservasi. Mereka hanya dapat bercerita pada orang yang sangaaatt mereka percaya (seperti aku yang terlalu mempercayaimu misalnya). Tidak seperti kepribadianmu, Tuan. Kita punya kepribadian yang sangat berbenturan. Kamu mudah bergaul dan selalu jadi pusat perhatian. Kamu super sabar & bijaksana. Banyak sekali orang yang nyaman berteman dengan kamu. Bahkan sejak pertama kali bertemu kamu aku juga merasakan betapa nyamannya ada di dekat kamu. Kamu selalu saja bisa memberika

Aku ini, kenapa?

Gambar
Kita sedang sangat bahagia saat itu. Tertawa dan berpegangan tangan seolah hanya ada kita di dunia. Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku. " mbak, bangun mbak, ini pergantian jaga, ini ada............ ", kemudian aku tak bisa mendengar lagi apa yang ia katakan. Tiba-tiba saja aku terhempas di ruangan beraroma karbol, diatas ranjang yang dikelilingi beberapa orang dengan pakaian yang serba putih. Tempat ini terasa familiar, tapi apa ya? Aku mencoba mengingat. " sudah minum obatnya belum ?" Hah? Obat apa? " kenapa makanannya belum dihabiskan? " Hah? Makananan apa? Sejak kapan? " tak ada yang menjaga? " Penjaga? Siapa? Tak ada satupun orang yang ku kenali di ruangan ini. Aku hanya mengenali diriku sendiri. Aku ingin sekali bangun, tapi badanku tak bisa ku gerakan. Kupandangi plabot yang selangnya terhubung ke punggung tanganku yang terasa nyeri. Hanya mataku yang bisa mengobservasi kesana kemari, mencoba mengingat apa yang sedang